Pengikut

Minggu, 08 April 2012

BIOGRAFI LeD ZeppLin

Led Zeppelin adalah salah satu band rock Inggris yang dibentuk pada tahun 1968. Personil Led Zeppelin terdiri dari Jimmy Page (gitar), Robert Plant (vokal), John Bonham (drum) dan John Paul Jones (bass). Led Zeppelin adalah salah satu band ter-sukses secara komersial dan paling berpengaruh pada tahun 1970-an. John Bonham (drum) tiba-tiba jatuh pingsan saat konser tanggal 27 Juni 1980 di Nuremberg, Jerman disebabkan oleh kelebihan alkohol dan obat-obatan. John Bonham meninggal dan dikremasi pada tanggal 10 Oktober 1980, abunya dimakamkan di gereja Paroki Rushock di Droitwich, Inggris. Para personil Led Zeppelin yang tersisa memutuskan untuk bubar setelah kematian Bonham. Led Zeppelin resmi bubar pada 4 Desember 1980 dengan pernyataan di depan pers bahwa band ini tidak akan melanjutkan tanpa Bonham. Led Zeppelin urutan ke-14 menurut majalah Rolling Stone tahun 2004 "100 Greatest Artists of All Time".

Rabu, 07 Maret 2012

Biografi THE POLICE

The Police adalah grup musik rock yang dibentuk tahun 1977 di London, Inggris. Mereka terdiri dari Sting (vokal dan gitar bass), Andy Summers (gitar, vokal latar), dan Stewart Copeland (drum, vokal latar, perkusi). The Police menjadi terkenal di seluruh dunia pada awal 1980-an, dan merupakan salah satu grup new wave pertama yang sukses secara komersial. Mereka memainkan musik rock yang dipengaruhi oleh jazz, punk, dan reggae. Album mereka di tahun 1983, Synchronicity menduduki peringkat nomor satu di Britania Raya dan Amerika Serikat (laku lebih dari 8 juta kopi di AS). Mereka membubarkan diri tahun 1984, namun melakukan reuni pada awal 2007 untuk memulai konser keliling dunia hingga akhir Agustus 2008. Konser tersebut diadakan untuk merayakan peringatan 30 tahun singel hit “Roxanne” sekaligus peringatan berdirinya The Police. Hingga kini album mereka telah terjual lebih dari 50 juta kopi di seluruh dunia. Pada tahun 2008, The Police dicatat sebagai musisi berpenghasilan terbesar di dunia berkat suksesnya tur reuni mereka. Rolling Stone menempatkan The Police dalam peringkat ke-70 dalam daftar 100 Artis Terbesar Sepanjang Masa. Pendirian (1977–1978) The Police didirikan oleh pemain drum kelahiran Amerika Serikat, Stewart Copeland pada awal tahun 1977. Setelah band Curved Air miliknya bubar, Copeland berkeinginan mendirikan grup trio baru dan meramaikan dunia musik punk London. Pemain bass merangkap vokalis Sting dan gitaris Henry Padovani mulai berlatih bersama Copeland pada bulan Januari 1977. Mereka merekam singel pertama The Police, “Fall Out”/”Nothing Achieving” pada bulan berikutnya. Kedua lagu ditulis dan diproduksi oleh Copeland (sisi B ditulis bersama kakak laki-lakinya Ian Copeland). Lagu-lagu awal mereka umumnya digolongkan sebagai punk rock. Meskipun demikian, Allmusic Guide membantah bahwa penggolongan tersebut hanya benar bila istilah punk “dipakai dalam konotasi yang paling longgar”. The Police memainkan “musik pop/rock dengan tambahan reggae yang dimainkan seperti punk” dan memiliki “semangat punk”, namun “bukan benar-benar punk”. Dari Maret hingga April 1977, The Police tampil sebagai atraksi pembuka Cherry Vanilla dan Wayne County & the Electric Chairs. Pada Mei 1977, mantan anggota band Gong, Mike Howlett mengajak Sting dan Andy Summers (mantan gitaris Eric Burdon and the Animals) untuk mendirikan band Strontium 90 dengan maksud sebagai proyek reuni band Gong. Howlett berkeinginan mengajak pemain drum Chris Cutler, namun Cutler berhalangan. Sebagai gantinya, Sting mengajak Stewart Copeland. Strontium 90 mereka beberapa trek demo di Virtual Earth Studios, dan tampil dalam konser reuni Gong di Paris, 28 Mei 1977. Sebuah album berisi beberapa lagu hasil rekaman di studio dan lagu rekaman konser (termasuk versi pertama “Every Little Thing She Does Is Magic”) dirilis 20 tahun kemudian pada tahun 1997 dengan nama Strontium 90: Police Academy. Mereka berempat juga manggung di klub-klub London dengan memakai nama “The Elevators” pada Juli 1977. Pada bulan Juli 1977, Copeland, Sting, Padovani, dan Summers mulai tampil dengan nama The Police. Kemampuan bermain gitar Padovani yang relatif terbatas membuat kariernya bersama The Police tidak bertahan lama. Tidak lama setelah batalnya sesi rekaman dengan produser John Cale pada 10 Agustus 1977, Padovani keluar dan Summers menjadi satu-satunya gitaris The Police. Formasi Copeland, Sting, dan Summers bertahan hingga akhir sejarah The Police.Sting membuktikan dirinya sebagai pencipta lagu yang andal. Pengalaman sebagai guru bahasa Inggris di sekolah menengah membuat lirik-lirik lagu yang ditulis Sting memiliki muatan sastra. Album mereka berikutnya, Ghost in the Machine mendapat insipirasi dari tulisan-tulisan Arthur Koestler, dan lagu-lagu dalam album Synchronicity dipengaruhi pemikiran Carl Jung. Lirik “Tea in the Sahara” dari album Synchronicity memperlihatkan pengaruh dari Paul Bowles. Pada bulan Juli 1977, Copeland, Sting, Padovani, dan Summers mulai tampil dengan nama The Police. Kemampuan bermain gitar Padovani yang relatif terbatas membuat kariernya bersama The Police tidak bertahan lama. Tidak lama setelah batalnya sesi rekaman dengan produser John Cale pada 10 Agustus 1977, Padovani keluar dan Summers menjadi satu-satunya gitaris The Police. Formasi Copeland, Sting, dan Summers bertahan hingga akhir sejarah The Police.Sting membuktikan dirinya sebagai pencipta lagu yang andal. Pengalaman sebagai guru bahasa Inggris di sekolah menengah membuat lirik-lirik lagu yang ditulis Sting memiliki muatan sastra. Album mereka berikutnya, Ghost in the Machine mendapat insipirasi dari tulisan-tulisan Arthur Koestler, dan lagu-lagu dalam album Synchronicity dipengaruhi pemikiran Carl Jung. Lirik “Tea in the Sahara” dari album Synchronicity memperlihatkan pengaruh dari Paul Bowles. The Police dan The Clash termasuk di antara band kulit putih pertama yang mengadopsi reggae sebagai bentuk musik yang dominan, dan mencetak hit internasional dengan lagu yang dipengaruhi irama reggae. Walaupun ska dan reggae sudah populer di Britania Raya, kedua irama tersebut tidak banyak dikenal di Amerika Serikat atau negara-negara lain. Sebelum munculnya The Police, hanya sedikit lagu-lagu reggae yang pernah masuk ke tangga lagu, misalnya Eric Clapton yang membawakan ulang “I Shot the Sheriff” (1974) dari Bob Marley, dan “Mother and Child Reunion” dari Paul Simon. Penampilan dengan rambut pirang yang merupakan ciri khas The Police bermulai dari ketidaksengajaan pada bulan Februari 1978. Ketika itu mereka sedang tidak punya uang, dan menurut saja ketika diminta membintangi iklan televisi permen karet Wrigley’s Spearmint dengan syarat rambut mereka mau disemir pirang. Kontrak rekaman (1978–1980) The Police menyelesaikan album pertama mereka, Outlandos d’Amour dengan penuh kesulitan. Selain bujet mereka kecil, mereka juga tidak punya manajer dan kontrak rekaman. Miles Copeland III kakak tertua Stewart Copeland mendengar lagu “Roxanne” yang dinyanyikan band adiknya, dan membantu The Police untuk mendapatkan kontrak rekaman dengan A&M Records. Singel “Roxanne” awalnya sudah diedarkan pada tahun 1978, namun ketika dirilis kembali pada tahun 1979, The Police mulai dikenal secara luas di Britania Raya. Di beberapa negara lainnya, “Roxanne” juga cukup menjadi lagu hit, terutama di Australia. Mereka kemudian diminta bermain di klub CBGB di New York, dan mengadakan mengadakan pertunjukan keliling yang melelahkan di Amerika. Sarana transportasi mereka di Amerika adalah mobil van Ford Econoline yang mereka kendarai sendiri, termasuk untuk mengangkut peralatan band mereka. Pada Oktober 1979, mereka merilis album kedua Reggatta de Blanc yang laris di seluruh Eropa. Album ini menduduki puncak tangga lagu Inggris selama empat minggu, dan menghasilkan singel nomor satu di Britania Raya, “Message in a Bottle” dan “Walking on the Moon”. Lagu instrumental Reggatta de Blanc juga memenangi Grammy Award untuk Penampilan Rock Instrumental Terbaik. Pada Maret 1980, The Police melakukan tur keliling dunia yang pertama. Mereka bermain di Mexico City, Bombay, dan Mesir yang jarang menjadi tuan rumah konser grup musik asing. Pada bulan Mei, A&M merilis paket singel yang diberi judul “Six Pack (The Police)” di Britania Raya. Paket tersebut terbilang mahal, berisi lima singel The Police yang direkam A&M (tidak termasuk “Fall Out”), lengkap dengan sampul-sampul singel orisinal ditambah versi mono lagu “The Bed’s Too Big Without You” dari album Reggatta De Blanc, ditambah versi konser “Truth Hits Everybody” dari album Outlandos d’Amour. Di tangga lagu Britania Raya, “Six Pack” sampai hingga peringkat ke-17. Menurut peraturan tangga lagu yang dikeluarkan di kemudian hari, “Six Pack” digolongkan sebagai album dan bukan singel. Setelah mendapat tekanan dari perusahaan rekaman untuk merilis album baru dan melakukan konser keliling, The Police merilis album ketiga, Zenyatta Mondatta pada musim gugur 1980. Album ini menghasilkan singel nomor satu di Britania yang ketiga bagi mereka, “Don’t Stand So Close to Me”. Lagu lainnya, “De Do Do Do, De Da Da Da” juga masuk tangga lagu di Amerika Serikat. Dalam wawancara di kemudian hari, Sting menyatakan bahwa ia menyesal telah membuat album rekaman secara tergesa-gesa. Lagu instrumental “Behind My Camel” yang diciptakan Andy Summers menghasilkan penghargaan Grammy untuk Penampilan Rock Instrumental Terbaik. Lagu “Don’t Stand So Close to Me” memenangi Grammy untuk Penampilan Vokal Rock Terbaik untuk Duo atau Grup. Puncak kesuksesan (1980–1983) Ketika The Police berada di puncak kesuksesan, Sting telah menjadi bintang idola, dan juga berkarier di bidang akting. Penampilan pertamanya adalah sebagai Ace Face dalam film Quadrophenia yang merupakan versi film dari opera rock The Who, diikuti peran sebagai montir penggemar musik Eddie Cochran dalam film Radio On karya Chris Petit. Dia juga memainkan tokoh Feyd Rautha dalam film Dune, dan sebagai prajurit yang dieksekusi karena terlalu berani dalam The Adventures of Baron Munchausen. Sejalan dengan naiknya ketenaran Sting, hubungannya dengan Stewart Copeland mulai memburuk. Kemitraan mereka makin dipertegang oleh publisitas dan ketenaran di seluruh dunia, pertentangan ego, dan kesuksesan finansial mereka. Sementara itu, Sting dan Summers keduanya sama-sama gagal dalam pernikahan mereka. Sting mendapat pasangan baru, Trudie Styler yang kemudian dinikahinya. Walaupun telah mendapat seorang anak laki-laki bernama Andrew Jr. hasil hubungan singkatnya dengan wanita lain, Summers kembali menikah dengan Kate istri keduanya. Album keempat The Police, Ghost in the Machine diproduksi bersama Hugh Padgham, dan dirilis pada tahun 1981. Album ini mengetengahkan bunyi instrumen yang lebih tebal dan permainan saksofon. Singel-singel yang berhasil menjadi nomor satu adalah “Every Little Thing She Does Is Magic”, “Invisible Sun”, dan “Spirits in the Material World”. Kesepakatan mengenai gambar sampul tidak kunjung didapat di antara mereka, dan tiga piktogram “digital” merah dengan latar belakang hitam yang dimaksudkan sebagai gambar kepala ketiga anggota The Police. Pada tahun 1980-an, Sting dan Andy Summers melakukan penghindaran pajak dengan pindah ke Irlandia (Sting ke Roundstone di Galway, dan Summers ke Kinsale di County Cork), sedangkan Stewart yang berkewarganegaraan Amerika, tetap tinggal di Inggris. The Police beristirahat pada tahun 1982 ketika Sting mengejar karier akting, bermain bersama Denholm Elliot dan Joan Plowright dalam film arahan Richard Loncraine yang diangkat dari sandiwara Dennis Potter, Brimstone and Treacle. Sting secara solo juga menghasilkan satu hit di Britania dengan lagu tema film, “Spread A Little Happiness” (yang diperdengarkan dalam film Brimstone and Treacle bersama tiga lagu baru The Police). Summers juga ikut berkarier solo dengan merekam album solo pertamanya bersama Robert Fripp, I Advance Masked. The Police merilis album terakhir mereka, Synchronicity pada tahun 1983. Album ini berisi lagu “Every Breath You Take”, “Wrapped Around Your Finger”, “King of Pain”, dan “Synchronicity II”. Tur keliling Synchronicity dimulai dari Chicago, Illinois pada bulan Juli 1983 di stadion bisbol Comiskey Park yang lama, dan berakhir di Melbourne, Australia pada bulan Maret 1984 di Melbourne Showgrounds. Tur menampilkan lima band, termasuk Simple Minds, Flock of Seagulls, The Fixx, Joan Jett and the Blackhearts, dan ditutup oleh The Police sebagai atraksi puncak. Penampilan Sting mencolok dengan rambutnya yang berwarna oranye (seperti penampilannya dalam film fiksi ilmiah Dune), pakaian yang robek-robek, dan unsur-unsur visual dari musik video mereka yang dibawa ke atas panggung. Anggota The Police juga melengkapi diri mereka dengan alat-alat baru (Stewart Copeland dengan perkusi tambahan, Andy Summers dengan tambahan gitar synthesizer), serta dihadirkannya penyanyi latar berjubah untuk dukungan vokal dalam “Tea In The Sahara”. Kecuali “King of Pain”, singel dari Synchronicity masing-masing dibuatkan video musiknya di bawah pengarahan Godley & Creme. Album Synchronicity sampai ke urutan nomor satu tangga album Britania dan Amerika Serikat. Di Britania bertahan hanya dua minggu, namun album ini di Amerika Serikat bertahan hingga 17 minggu di urutan nomor satu. Album Synchronicity dinominasikan sebagai penerima Grammy kategori Album Terbaik, tapi dikalahkan album Thriller dari Michael Jackson. Dalam Grammy tahun 1984, The Police berhasil mengalahkan Michael Jackson dalam satu kategori. “Every Breath You Take” mengalahkan “Billie Jean” sebagai Lagu Terbaik. Lagu “Every Breath You Take” juga memenangi Grammy untuk Penampilan Pop Terbaik oleh Duo atau Grup Disertai Vokal, sementara “Synchronicity II” memenangi Grammy untuk Penampilan Rock Terbaik oleh Duo atau Grup Disertai Vokal. American Video Award kategori video Grup Terbaik juga dimenangi oleh “Every Breath You Take”. Lagu yang sama meraih dua Ivor Novello Awards untuk Lagu dengan Musik Terbaik dan Karya dengan Penampilan Terbaik. Pada tahun 1983, Stewart Copeland menulis musik film untuk Rumble Fish yang disutradarai dan diproduksi oleh Francis Ford Coppola dari novel S.E. Hinton . Sebuah lagu dari album musik tema film tersebut, “Don’t Box Me In (theme From Rumble Fish)” diedarkan oleh A&M Records. Lagu tersebut adalah hasil kerja sama antara Copeland dan penyanyi/pencipta lagu Stan Ridgway pimpinan Wall of Voodoo. Setelah tur Synchronicity berakhir pada Maret 1984, The Police bubar, dan masing-masing anggota band melanjutkan karier solo mereka. Pada bulan Juni 1986, mereka berkumpul kembali untuk melakukan tiga kali konser A Conspiracy of Hope Tour untuk Amnesty International. Pada Juli tahun itu juga, The Police dalam keadaan tegang melakukan reuni singkat di studio untuk merekam ulang lagu “Don’t Stand So Close to Me” dan “De Do Do Do, De Da Da Da” dalam versi lembut. Lagu “Don’t Stand So Close to Me” dirilis bulan Oktober 1986 sebagai singel terakhir mereka “Don’t Stand So Close To Me ’86″ yang merupakan (rekaman ulang versi asli tahun 1980), dan dimasukkan ke dalam album kompilasi Every Breath You Take: The Singles (urutan 25 tangga album Britania). Ketika itu Sting jelas-jelas tidak ada niat untuk meneruskan The Police. Ia telah merilis album di bawah pengaruh jazz, The Dream of the Blue Turtles sebagai album solo perdana yang sukses pada tahun 1985. Pada tahun 1992, Sting menikahi Trudie Styler. Summers dan Copeland diundang ke upacara pernikahan dan resepsi. Tamu pesta pernikahan yang menyadari ketiga anggota The Police hadir memaksa ketiganya untuk bermain. Mereka akhirnya membawakan “Roxanne” dan “Message in a Bottle”. Copeland mengatakan kemudian bahwa “setelah sekitar tiga menit, mereka menjadi ‘satu’ lagi.” Masih pada tahun 1992, Andy Summers bekerja sebentar sebagai direktur musik untuk acara “Dennis Miller Show” yang tidak berumur panjang. Pada 10 Maret 2003, The Police diabadikan ke dalam Rock and Roll Hall of Fame, dan mereka membawakan lagu “Roxanne”, “Message In a Bottle”, dan “Every Breath You Take” secara langsung, sebagai The Police. Lagu terakhir dibawakan bersama Steven Tyler, Gwen Stefani, dan John Mayer.Menjelang akhir lagu, Copeland merobekkan drumhead (kulit drum) pada snare drum yang dimainkannya. Ia memang dikenal senang mengencangkan drumhead untuk menghasilkan bunyi pukuan snare drum yang keras. Pada musim gugur tahun itu, Sting menerbitkan autobiografi berjudul Broken Music. Pada tahun 2004, Henry Padovani (gitaris The Police sebelum bergabungnya Andy Summers) mengeluarkan sebuah album dengan satu lagu hasil kerja sama dengan Stewart Copeland dan Sting. Lagu tersebut merupakan reuni pertama kalinya anggota The Police yang “asli” sejak dibentuknya The Police pada tahun 1977. Masih pada tahun 2004, majalah Rolling Stone memasukkan The Police ke dalam urutan ke-70 daftar 100 Artis Terbesar Sepanjang Masa. Pada tahun 2006, Stewart Copeland membuat film dokumenter (rockumentary) tentang The Police yang diberinya judul Everyone Stares: The Police Inside Out. Film dokumenter tersebut disusunnya berdasarkan film format Super-8 yang diambilnya mulai akhir 1970-an hingga awal 1980-an ketika bandnya sedang melakukan tur keliling atau rekaman di studio. Pada bulan Oktober 2006, Andy Summers menerbitkan memoar autobiografi One Train Later yang menceritakan awal kariernya dan pengalaman sebagai anggota The Police. Pada awal 2007, The Police dilaporkan akan tampil dalam tur reuni untuk memperingati ulang tahun ke-30 mereka. Tur tersebut merupakan tur pertama mereka setelah bubar “terakhir kalinya” pada tahun 1986. Konser mereka bertepatan dengan dirilis ulangnya lagu-lagu lama mereka oleh Universal Music (pemilik label A&M)Pernyataan berikut diumumkan atas nama The Police oleh juru bicara Interscope Geffen A & M Records, dan diposting di situs web resi Sting: “Sehubungan dengan makin dekatnya peringatan ulang tahun ke-30 singel Police, diskusi telah berjalan untuk membahas cara memperingatinya. Meskipun kami dapat memastikan bahwa memang kami akan melakukan sesuatu yang khusus untuk menandai peristiwa ini, sejauh mana keterlibatan band masih tetap belum ditentukan. Pada 22 Januari 2007, majalah punk Side-Line membocorkan berita bahwa The Police akan reuni untuk acara Grammy Award, dan menambahkan lagu yang akan dibawakan adalah “Roxanne”. Majalah Side-Line juga mengumumkan The Police akan memulai tur besar-besaran ke kota-kota di seluruh dunia. Majalah Billboard kemudian mengonfirmasikan rumor ini, mengutip Andy Summers yang sudah berkata sebelumnya pada tahun 2006, tentang kemungkinan bandnya dapat berlanjut pasca-Synchronicity. “Pendekatan pendekatan yang lebih rasional mestinya, ‘OK, Sting, bolehlah kau pergi membuat album solo, dan mari kita kembali bersama dalam dua atau tiga tahun. Aku yakin kami dapat melakukan itu. Tentu saja kami sebenarnya bisa. Kami jelas-jelas tidak kekeringan kreativitas. Kami dapat dengan mudah terus, dan kami mungkin masih berada di sana [sebagai band]. Ini bukanlah nasib kami yang sebenarnya. Tapi akhirnya lain. Aku menyesal kami tidak pernah melakukan sebuah tur terakhir.”The Police membuka acara tahunan Grammy Awards 11 Februari 2007 di Los Angeles, California dengan meneriakkan “We’re The Police. And we’re back!” sebelum memainkan “Roxanne”.Perusahaan rekaman mereka, A&M Records mempromosikan tur reuni 2007-2008 sebagai peringatan ulang tahun ke-30 peluncuran singel pertama mereka “Roxanne” dan bukan pendirian The Police. Mereka membuka Reunion Tour pada tanggal 28 Mei 2007 di hadapan 32.000 penggemar di Vancouver untuk konser dua malam mereka yang tiketnya hampir terjual habis. Stewart Copeland dengan tajam mengkritik pertunjukan tersebut di situs web pribadinya.Media massa mengangkatnya sebagai kericuhan dalam The Police, padahal tulisan Copeland hanya dimaksudkan sebagai bercanda, dan anggota lainnya tidak menanggapi dengan serius. Henry Padovani bergabung dengan band pada di atas panggung untuk ancora terakhir dalam pertunjukan di Paris, 29 September. The Police dengan formasi berempat bersama Padovani memainkan “Next to You” dari album pertama Outlandos d’Amour. Pada bulan Oktober 2007, The Police memainkan pertunjukan terbesar dalam tur reuni mereka di hadapan 82.000 penggemar di Dublin, Irlandia. Namun rencana konser kedua mereka di Antwerpen, Belgia, 9 Oktober 2007 dibatalkan karena Sting menderita faringitis. Mereka melanjutkan tur reuni mereka pada tahun 2008 di antaranya ke Selandia Baru, Australia, Singapura, Makau, Jepang, Kanada, Amerika Serikat, Perancis, Jerman, Norwegia, Denmark, Britania Raya, Serbia, Polandia, Argentina, dan Brasil tempat mereka konser di hadapan 75.000 penonton. The Police dijadikan atraksi utama di festival TW Classic di Werchter, Belgia pada 7 Juni 2008. Mereka juga dijadikan pertunjukan puncak pada malam terakhir Festival Isle of Wight 15 Juni 2008, elain menjadi bintang utama di Minggu malam pada 28 Juni 2008 dalam festival musik tahunan Hard Rock Calling (sebelumnya disebut Hyde Park Calling). Pada Februari 2008, mereka mengumumkan bahwa seusai tur, The Police akan kembali dibubarkan. Menurut Sting, “Tidak akan lagi ada album baru, tidak akan ada lagi tur besar-besaran yang baru, setelah kami selesai dengan tur reuni ini, maka berakhirlah The Police. Pertunjukan final dari tur keliling mereka diadakan pada 7 Agustus 2008 di Madison Square Garden, New York City dengan band pembuka The B-52′s. Sebelum manggung, mereka mengumumkan bahwa The Police menyumbang AS$ 1 juta kepada Wali Kota New York Michael Bloomberg untuk membantu penanaman satu juta pohon di Kota New York hingga tahun 2017.Sepanjang tur reuni, mereka sukses menjual 3,7 lembar tiket, dengan pendapatan kotor AS$358 juta, dan membuat tur mereka sebagai tur berpenghasilan terbesar nomor tiga sepanjang masa.The Police dan toko Best Buy mengumumkan pada 4 Agustus 2008 bahwa mereka akan meluncurkan album untuk para kolektor berjudul Certifiable: Live in Buenos Aires. Album koleksi ini dirilis 11 November 2008 berisi rekaman lengkap konser mereka di Buenos Aires, Argentina, dan dikemas dalam paket: 2DVD/2CD, 1 Blu-Ray Disc/2CD, dan 3 piringan hitam premium 180-gram beserta kunci berkas MP3. Di dalamnya juga berisi video bonus, termasuk video dokumenter “Better Than Therapy” karya Jordan, anak laki-laki Copeland.

Biografi Guns n Roses

Pada saat pop didominasi oleh musik dansa dan pop metal, Guns N 'Roses membawa mentah, rock & roll menabrak jelek kembali ke grafik. Mereka bukan anak laki-laki indah; anak laki-laki bagus tidak memainkan rock & roll. Mereka jelek, misoginis, kekerasan, mereka juga lucu, rentan, dan kadang-kadang sensitif, sebagai terobosan mereka tekan "Tambang Sweet Child O '" menunjukkan. Sementara Slash dan Izzy Stradlin galak dimuntahkan duel riff gitar layak Aerosmith atau Stones, Axl Rose pekik keluar cerita tentang seks, narkoba, dan sikap apatis di kota besar; bassis Duff McKagan dan drummer Steven Adler adalah ritme lentur bagian yang terus musik longgar dan kuat. Musik 'Roses Guns N adalah dasar dan pasir, dengan dasar keras solid, blues, mereka adalah gelap, curang, kotor, dan jujur ​​- segala sesuatu yang baik hard rock dan heavy metal seharusnya. Guns N 'Roses merilis EP pertama di tahun 1986, yang menyebabkan kontrak dengan Geffen; tahun berikutnya, band ini merilis album debut mereka, Appetite for Destruction. Mereka mulai membangun berikut dengan berbagai pertunjukan live mereka, tapi album tidak mulai menjual sampai hampir setahun kemudian, ketika MTV mulai bermain "Sweet Child o Tambang '." Segera, album ditembak nomor satu dan Guns N 'Roses menjadi salah satu band terbesar di dunia. Pada akhir 1988, mereka merilis GN 'R Lies, yang dipasangkan empat baru, akustik berbasis lagu dengan EP pertama mereka. Guns N 'Roses mulai bekerja pada tindak lanjut Appetite pada akhir 1990. Pada bulan Oktober tahun itu, band ini dipecat Adler, mengklaim bahwa ketergantungan narkoba menyebabkan dia bermain buruk, ia digantikan oleh Matt Sorum dari Cult tersebut. Selama rekaman, band ini ditambahkan Dizzy Reed pada keyboard. Pada saat sesi selesai, album baru telah menjadi dua album baru. Setelah tertunda selama hampir setahun, album, Use Your Illusion I dan II, yang dirilis pada musim gugur 1991. The Illusions dipamerkan sebuah band yang lebih ambisius, sedangkan masih ada cukup banyak full-throttle rocker gitar, ada menusuk pada Elton John gaya balladry, blues akustik, bagian tanduk, penyanyi cadangan perempuan, lagu sepuluh menit dengan beberapa bagian yang berbeda , dan baik jumlah introspektif, pencarian jiwa lyrics. Singkatnya, mereka sekarang membuat seni; luar biasa, mereka berhasil itu. Sementara album dijual sangat baik awalnya, band ini segera jatuh dari nikmat. Stradlin meninggalkan band pada akhir 1991 dan dengan keberangkatannya band kehilangan penulis lagu terbaik mereka. Setelah Nevermind Nirvana mencapai puncak tangga lagu di awal tahun 1992, ada sebuah divisi yang berbeda antara apa yang sejuk di hard rock dan apa yang tidak; Senjata N 'Roses - dengan semua pretensi mereka, video impresionistis, model, dan rock ekses bintang - sangat tidak keren. Band ini tidak sepenuhnya memahami perubahan sampai 1993, ketika mereka merilis album mereka lagu punk, The Spaghetti Incident;? Ia menerima beberapa review bagus, tapi band ini gagal menangkap semangat nekat tidak hanya versi asli, tetapi mereka sendiri Appetite for Destruction. Pada pertengahan 1994, ada rumor terbang bahwa band ini akan putus, karena Rose ingin mengejar arah baru yang lebih industri dan Slash ingin tetap dengan blues-infleksi hard rock mereka.

Biografi OASIS

Oasis pertama kalinya bermain bersama mereka berjanji mereka akan menjadi yang terbaik, bahwa mereka tidak pernah puas dengan dentum kusam biasa-biasa saja. Dan kemudian mereka mulai membuktikan hal itu. Kanan dari atas, mereka melawan keamanan jelas, melakukan sesuatu dengan cara mereka seharusnya. Mereka tidak pernah mengirim demo ke sebuah perusahaan rekaman, tahu bahwa tertinggi kepercayaan diri dan sejumlah lagu-lagu klasik akan cukup untuk kurva takdir jalan mereka. Ketika Penciptaan Rekor supremo Alan McGee melihat mereka di sebuah acara klub di Glasgow mereka tidak memiliki manajer, agen tidak, dan tidak ada uang. Hanya kebesaran. Ia menandatangani mereka di tempat. Sebuah dunia yang tidak curiga itu akan menjadi angin. On 11th April 1994, Oasis merilis single debut mereka, 'Supersonic', sebuah perayaan pop elegan berisik. Sekarang hidup menunjukkan mereka sedang berbicara sebagai sesuatu yang sangat khusus dan mereka akan membangun basis, kipas luas berkomitmen. Sebuah trio single klasik, 'Shakermaker', 'Rokok dan Alkohol' 'Live Forever' dan lebih lanjut menekankan daya Oasis 'soaringly terjamin. Audiens mereka semakin berkembang mulai bertanya-tanya apa yang pernah mereka lakukan tanpa mereka. Menunjukkan lebih hidup diikuti, termasuk debut York kemenangan Baru dan promotor segera terbiasa dengan band ini memecahkan semua rekor, bahkan melebihi harapan terliar. Dengan rilis album debut mereka, 'Definitely Maybe', sudah waktunya untuk menulis ulang buku rekor sekali lagi. Album ini adalah debut penjualan tercepat dalam sejarah Inggris, masuk tangga lagu, tidak mengejutkan, di nomor satu. Ini masih di bagian atas Inggris setelah dua puluh delapan belas bulan mengejutkan, akan cara melewati triple platinum dan mungkin lebih mengesankan telah menjual lebih dari satu juta kopi di luar Inggris. Mereka dinobatkan tahun 1994 dengan 'Apapun' No.3 mereka Xmas tunggal, menyapu jajak pendapat yang 'pembaca dan penulis di media musik, dan itu, tidak mengejutkan, pemenang di Brit Awards. Hampir satu tahun antara single pertama mereka dan stratosfer. Tidak buruk terjadi. Pada tahun 1995 reputasi menunjukkan hidup Oasis 'langit-meroket. Di seluruh dunia pertunjukan terjual habis dalam waktu kurang dari setengah jam, dan pertukaran telepon dari Dublin ke Detroit meledak melalui beratnya panggilan untuk tiket. Selanjutnya mereka berjudul Glastonbury, dimainkan dua malam di sebuah tenda kolosal di Irvine Beach, Skotlandia, dan dipentaskan dua terbesar pertunjukan dalam ruangan yang pernah di Eropa, di Earls Court khusus-yang diperluas. Jadi keras adalah yang terakhir yang tremor bumi serius yang dilaporkan di wilayah Kensington dan Chelsea. Pertunjukan itu sendiri sangat mengherankan, emosional, dan bukti, jika ada yang diperlukan, bahwa Oasis tidak diragukan lagi band terbesar dan terbaik di negeri ini. Pada catatan juga, band ini telah berkembang, pada bulan April 'Beberapa Might Say' memberikan mereka single pertama mereka 1 No, menjual lebih dari 300.000 eksemplar. 'Roll With It' tindak lanjut mencapai 400.000, dan 'Wonderwall' adalah Platinum (600.000) dan meningkat setelah 12 minggu di Top Ten, dan terinspirasi versi penutup hampir instan Bunga oleh Mike. Kedua mereka album (Apa Story) Morning Glory? " langsung di di No 1, dan menjadi album paling laris sejak Michael Jackson 'Bad' pada tahun 1987. Pada akhir tahun 1995 telah disertifikasi 6 kali Platinum, dan, selain dari Robson & Jerome, sejauh ini album paling laris tahun ini. Keberhasilan ini sedang dicerminkan seluruh dunia, dengan album memukul No 1 di Perancis, Swedia, Irlandia dan Selandia Baru, serta emas mencapai di negara lain paling. Jika tahun lalu luar biasa, masa depan mereka terlihat lebih baik lagi. Merayap ke 1996, ada Awards BRAT 4, 6 nominasi BRIT, dan 'Jangan Look Back In Anger' single kesembilan dalam waktu kurang dari 2 tahun. Secara signifikan, pada saat menulis '... Morning Glory? " baru saja melompat ke No 5 di tangga lagu US Billboard.